Barakah adalah banyaknya kebaikan dan langgengnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Dzat yang berbarakah artinya Dzat yang banyak kebaikan Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
تَبَارَكَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ – 7:54
“Dia lah Allah yang banyak barakahnya. Rab semesta alam”.
QS Al A’raaf 54
Allah juga lah yang memberikan keberkahan atau kebaikan kepada sebagian makhluk Nya. Sehingga makhluk tersebut menjadi makhluk yang berbarakah dan banyak kebaikannya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِّلْعَالَمِينَ – 3:96
“Sesungguhnya rumah yang pertama, yang diletakan bagi manusia untuk beribadah adalah rumah yang ada di Mekah, yang berbarakah, dan petunjuk bagi seluruh alam. QS Ali Imran 96.
Ka’bah diberikan Barakah oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan cara mendapatkan barakahnya adalah dengan beribadah disana.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman,
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُّبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنذِرِينَ – 44:3
“Sesungguhnya Kami telah menurunkan nya, Al Qur’an, pada malam yang berbarakah, sesungguhnya Kami memberi peringatan.” QS Ad Dukhan 3
Malam lailatul Qadr adalah malam yang berbarakah, cara mendapatkan kebarakahan nya adalah dengan melakukan ibadah dimalam tersebut.
Seorang ulama berbarakah dengan ilmu nya dan dakwahnya. Cara mendapatkan berkah dan kebaikannya adalah dengan menimba ilmu darinya. Disana ada barakah yg sifatnya Dzat nya yg berbarakah. Dimana barakah seperti ini bisa berpindah, barakah seperti ini hanya Allah berikan kepada para nabi dan rasul.
Oleh karena itu, dahulu para sahabat nabi bertabarruk dengan bekas air wudhu beliau, rambut beliau, keringat beliau, dan lain-lain.
Sepeninggalan beliau, mereka tidak melakukannya kepada Abu Bakr dan Umar dan pada sahabat mulia yang lain. Hal itu menunjukan bahwa ini adalah kekhususan para nabi dan Rasul.
Meminta barakah hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan cara yang disyariatkan . Adapun meminta barakah dengan cara yng tidak disyariatkan seperti mengusap dinding masjid tertentu, atau mengambil tanah kuburan tertentu, atau dll, maka ini termasuk syirik kecil.